Sabtu, 09 April 2011

Gagal Ginjal Akut


Gagal Ginjal Akut

GAGAL GINJAL AKUT
DEFINISI
Gagal Ginjal Akut adalah kemunduran yang cepat dari kemampuan ginjal dalam membersihkan darah dari bahan-bahan racun, yang menyebabkan penimbunan limbah metabolik di dalam darah (misalnya urea).
Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau ginjal gagal melakukan fungsi regulernya
Suatu bahan yang biasanya dieliminasi di urin menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan eksresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrine, metabolik, cairan, elektrolit dan asam basa.


PENYEBAB
Penyebab gagal ginjal dapat dikelompokkan kedalam:
1.Gagal Ginjal Akut Prerenal;
Gagal ginjal akut Prerenal adalah keadaan yang paling ringan yang dengan cepat dapat reversibel, bila ferfusi ginjal segera diperbaiki. Gagal ginjal akut Prerenal merupakan kelainan fungsional, tanpa adanya kelainan histologik/morfologik pada nefron. Namun bila hipoperfusi ginjal tidak segera diperbaiki, akan menimbulkan terjadinya nekrosis tubulat akut (NTA).
Etiologi
1.Penurunan Volume vaskular ;
a. Kehilangan darah/plasma karena perdarahan,luka bakar.
b. Kehilangan cairan ekstraselular karena muntah, diare.
2. Kenaikan kapasitas vaskular
a. sepsis
b. Blokade ganglion
c. Reaksi anafilaksis.
3. Penurunan curah jantung/kegagalan pompa jantung
a. renjatan kardiogenik
b. Payah jantung kongesti
c. Tamponade jantung
d. Distritmia
e. Emboli paru
f. Infark jantung.

2.Gagal Ginjal Akut Posrenal
GGA posrenal adalah suatu keadaan dimana pembentukan urin cukup, namun alirannya dalam saluran kemih terhambat. Penyebab tersering adalah obstruksi, meskipun dapat juga karena ekstravasasi
Etiologi
  1. Obstruksi
            a. Saluran kencing : batu, pembekuan darah, tumor, kristal dll.
            b. Tubuli ginjal : Kristal, pigmen, protein (mieloma).
  2. Ektravasasi.
3. Gagal Ginjal Akut Renal
            1. GGA renal sebagai akibat penyakit ginjal primer seperti :
                         a.  Glomerulonefritis
                         b. Nefrosklerosis
                         c. Penyakitkolagen
                         d. Angitishi persensitif
                         e.  Nefritis interstitialis akut karena obat, kimia, atau kuman
2.Nefrosis Tubuler Akut ( NTA )
Nefropati vasomotorik akut terjadi karena iskemia ginjal sebagai kelanjutan GGA. Prerenal atau pengaruh bahan nefrotoksik.Bila iskemia ginjal sangat berat dan berlangsung lama dapat mengakibatkan terjadinya nekrosis kortikol akut( NKA) dimana lesi pada umumnya difus pada seluruh korteks yang besifat reversibel.Bila lesinya tidak difus (patchy) ada kemungkinan reversibel.
Gagal ginjal akut bisa merupakan akibat dari berbagai keadaan yang menyebabkan:
- berkurangnya aliran darah ke ginjal
- penyumbatan aliran kemih setelah meninggalkan ginjal
- trauma pada ginjal.

Penyebab Utama Gagal Ginjal Akut
Masalah Penyebab Yang Mungkin
# Berkurangnya aliran darah ke ginjal Kekurangan darah akibat perdarahan, dehidrasi atau cedera fisik yg menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah
# Daya pompa jantung menurun (kegagalan jantung)
# Tekanan darah yg sangat rendah (syok)
# Kegagalan hati (sindroma hepatorenalis)
# Penyumbatan aliran kemih Pembesaran prostat
# Tumor yg menekan saluran kemih
# Trauma pada ginjal Reaksi alergi (misalnya alergi terhadap zat radioopak yg digunakan pada pemeriksaan rontgen)
# Zat-zat racun
# Keadaan yg mempengaruhi unit penyaringan ginjal (nefron)
# Penyumbatan arteri atau vena di ginjal
# Kristal, protein atau bahan lainnya dalam ginjal

GEJALA
Gejala-gejala yang ditemukan pada gagal ginjal akut: - Berkurangnya produksi air kemih (oliguria=volume air kemih berkurang atau anuria=sama sekali tidak terbentuk air kemih)
- Nokturia (berkemih di malam hari)
- Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki
- Pembengkakan yang menyeluruh (karena terjadi penimbunan cairan)
- Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki
- Perubahan mental atau suasana hati
- Kejang
- Tremor tangan
- Mual, muntah
Gejala yang timbul tergantung kepada beratnya kegagalan ginjal, progresivitas penyakit dan penyebabnya.
Keadaan yang menimbulkan terjadinya kerusakan ginjal biasanya menghasilkan gejala-gejala serius yang tidak berhubungan dengan ginjal.Sebagai contoh, demam tinggi, syok, kegagalan jantung dan kegagalan hati, bisa terjadi sebelum kegagalan ginjal dan bisa lebih serius dibandingkan gejala gagal ginjal.
Beberapa keadaan yang menyebabkan gagal ginjal akut juga mempengaruhi bagian tubuh yang lain.Misalnya granulomatosis Wegener, yang menyebabkan kerusakan pembuluh darah di ginjal, juga menyebabkan kerusakan pembuluh darah di paru-paru, sehingga penderita mengalami batuk darah.

DIAGNOSA
Anamnesis yang teliti dapat membantu dalam menentukan penyebab gagal ginjal. Muntah, diare dan demam menandakan adanya dehidrasi. Adanya infeksi kulit atau tenggorokan yang mendahuluinya menandakan glomerulonefritis pascastreptokokus.
Kelainan laboratorium dapat meliputi anemia, yang dapat disebabkan oleh pengenceran akibat dari kelebihan beban cairan, peningkatan kadar BUN serum, kreatinin, asam urat dan fosfat. Dan antibodi dapat dideteksi dalam serum terhadap streptokokus. Pada semua penderita gagal ginjal akut, kemungkinan obstruksi dapat dinilai dengan melakukan roentgen abdomen, USG ginjal atau CT-Scan abdomen.


PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan harus ditujukan kepada penyakit primer yang menyebabkan gagal ginjal akut tersebut, dan berdasarkan keadaan klinis yang muncul.

PENGOBATAN
Tujuan dari pengobatan adalah menemukan dan mengobati penyebab dari gagal ginjal akut. Selain itu pengobatan dipusatkan untuk mencegah penimbunan cairan dan limbah metabolik yang berlebihan.
Asupan cairan dibatasi dan disesuaikan dengan volume air kemih yang dikeluarkan. Asupan garam dan zat-zat yang dalam keadaan normal dibuang oleh ginjal, juga dibatasi. Penderita dianjurkan untuk menjalani diet kaya karbohidrat serta rendah protein, natrium dan kalium.
Antibiotik bisa diberikan untuk mencegah atau mengobati infeksi. Untuk meningkatkan jumlah cairan yang dibuang melalui ginjal, bisa diberikan diuretik. Kadang diberikan natrium polistiren sulfonat untuk mengatasi hiperkalemia. Untuk membuang kelebihan cairan dan limbah metabolik bisa dilakukan dialisa. Dengan dialisa penderita akan merasa lebih baik dan lebih mudah untuk mengendalikan gagal ginjal.
Dialisa tidak harus dijalani oleh setiap penderita, tetapi sering dapat memperpanjang harapan hidup penderita, terutama jika kadar kalium serumnya sangat tinggi.
Indikasi dilakukannya dialisa adalah:
- Keadaan mental menurun
- Perikarditis
- Hiperkalemia
- Anuria
- Cairan yang berlebihan
- Kadar kreatinin > 10 mg/dL dan BUN > 120 mg/dL.


ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL AKUT

A. PENGKAJIAN
1. Aktifitas dan istirahat :
a. gejala : Kelitihan kelemahan malaese
b. Tanda : Kelemahan otot dan kehilangan tonus.

2. Sirkulasi.
Tanda : hipotensi/hipertensi (termasuk hipertensi maligna,eklampsia, hipertensi akibat kehamilan).
Disritmia jantung.
Nadi lemah/halus hipotensi ortostatik(hipovalemia).
DVI, nadi kuat,Hipervolemia).
Edema jaringan umum (termasuk area periorbital mata kaki sakrum).
Pucat, kecenderungan perdarahan.

3. Eliminasi
a. Gejala : Perubahan pola berkemih, peningkatan frekuensi,poliuria (kegagalan dini), atau penurunan frekuensi/oliguria (fase akhir)
Disuria, ragu-ragu, dorongan, dan retensi (inflamasi/obstruksi, infeksi).
Abdomen kembung diare atau konstipasi
Riwayat HPB, batu/kalkuli
b. Tanda : Perubahan warna urine contoh kuning pekat,merah, coklat, berawan.
Oliguri (biasanya 12-21 hari) poliuri (2-6 liter/hari).

4. Makanan/Cairan
a. Gejala : Peningkatan berat badan (edema) ,penurunan berat badan (dehidrasi).
Mual , muntah, anoreksia, nyeri uluhati
Penggunaan diuretik
b. Tanda : Perubahan turgor kulit/kelembaban.
Edema (Umum, bagian bawah).

5. Neurosensori
a. Gejala : Sakit kepala penglihatan kabur.
Kram otot/kejang, sindrom “kaki Gelisah”.
b. Tanda : Gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran (azotemia, ketidak seimbangan elektrolit/ asama basa.
Kejang, faskikulasi otot, aktifitas kejang.

6. Nyeri/Kenyamanan
a. Gejala : Nyeri tubuh , sakit kepala
b. Tanda : Perilaku berhati-hati/distrkasi, gelisah.

7. Pernafasan
a. Gejala : nafas pendek
b. Tanda : Takipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, kusmaul, nafas amonia, batuk produktif dengan sputum kental merah muda( edema paru ).

8. Keamanan
a. Gejala : adanya reaksi transfusi
b. Tanda : demam, sepsis(dehidrasi), ptekie atau kulit ekimosis, pruritus, kulit kering.

9. Penyuluhan/Pembelajaran:
Gejala : riwayat penyakit polikistik keluarga, nefritis herediter, batu urianrius, malignansi., riwayat terpapar toksin,(obat, racun lingkungan), Obat nefrotik penggunaan berulang Contoh : aminoglikosida, amfoterisisn, B,anestetik vasodilator, Tes diagnostik dengan media kontras radiografik, kondisi yang terjadi bersamaan tumor di saluran perkemihan, sepsis gram negatif, trauma/cedera kekerasan , perdarahan, cedra listrik, autoimunDM, gagal jantung/hati.

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL :
1. Perubahan kelebihan volume cairan b/d gagal ginjal dengan kelebihan air.
2. Resiko tinggi terhadap menurunnya curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan cairandan elektrolit, gangguan frekuensi, irama, konduksi jantung, akumulasi/penumpukan urea toksin, kalsifikasi jaringan lunak.
3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan katabolisme protein
4. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik/pembatasan diet, anemia.
5. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d depresi pertahanan imunologi.
6. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan berlebihan.
7. Kurang pengetahuan tentang kondisi,prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang mengingat.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Perubahan kelebihan volume cairan b/d gagal ginjal dengan kelebihan air
Tujuan :
Menunjukan haluaran urine tepat dengan berat jenis/hasil laboratorium mendekati normal; BB stabil, tanda vital dalam batas normal; tak ada edema.

intervensi :
-          awasi denyut jantung, TD, dan CVP
-          awasi berat jenis urine
-          catat pemasukan dan pengeluaran akurat
-          rencanakan penggantian cairan pada pasien
-          kaji kulit, wajah, area tergantung untuk edema
-          berikan obat sesuai indikasi
-          siapkan untuk dialisis sesuai indikasi
2. Resiko tinggi terhadap menurunnya curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan cairandan elektrolit, gangguan frekuensi, irama, konduksi jantung, akumulasi/penumpukan urea toksin, kalsifikasi jaringan lunak.
Tujuan : Mempertahankan curah jantung di butuhkan oleh TD dan denyut jantung/irama dalam batas normal pasien; nadi perifer kuat, sama dengan waktu pengisian kapiler.
intervensi :
-          awasi TD dan frekuensi jantung
-          observasi EKG
-          auskultasi bunyi jantung
-          perhatikan terjadinya nadi lambat, hipotensi, kemerahan, mual/muntah, dan penurunan tingkat kesadaran.
-          batasi cairan sesuai indikasi
-          berikan obat sesuai indikasi
3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan katabolisme protein
Tujuan : Mempertahankan/meningkatkan berat badan seperti yang diindikasikan oleh situasi idividu, bebas edema.
Intervensi :
-          kaji/catat pemasukan diet
-          berikan makan sedikit tapi sering
-          timbang berat badan tiap hari
-          konsul dengan ahli gizi
-          berikan kalori tinggi, diet rendah/sedang protein
-          batasi kalium, natrium dan pemasukan fosfat sesuai indikasi
-          berikan obat sesuai indikasi
4. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik/pembatasan diet, anemia.
Tujuan : Melaporkan perbaikan hasil berenergi. Berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan.
Intervensi :
-          evaluasi laporan kelelahan
-          kaji kemampuan untuk beraktivitas
-          rencanakan periode istirahat adekuat
-          berikan bantuan dalam beraktivitas sehari hari dan ambulasi
-          awasi kadar elektrolit termasuk kalsium, magnesium, dan kalium.
5. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d depresi pertahanan imunologi
Tujuan : tak mengalami tanda/gejala infeksi
Intervensi :
-          kaji integritas kulit
-          awasi tanda vital
-          awasi pemeriksaan lab
-          ambil specimen untuk kultur dan sensitivitas dan berikan antibiotic tepat sesuai indikasi
6. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan berlebihan
Tujuan : Menunjukan pemasukan dan pengeluaran mendekati seimbang; turgor kulit baik, membrane mukosa lembab, nadi perifer teraba, berat badan dan tanda vital stabil, dan elektrolit dalam batas normal.
intervensi :
-          ukur pemasuka dan pengeluaran dengan akurat
-          berikan cairan yang diizinkan selama periode 24 jam
-          awasi TD dan frekuensu jantung
-          perhatikan tanda dan gejala dehidrasi
-          kontrol suhu lingkungan; batasi linen tempat tidur
-          awasi pemeriksaan laboratorium
7. Kurang pengetahuan tentang kondisi,prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang mengingat.
Tujuan : Menyatakan pemahaman kondisi, proses penyakit, prognosis dan pengobatan. mengidentifikasi hubungan tanda/gejala proses penyakit dan gejala yang berhubungan dengan factor penyebab. Melakukan perubahan perilaku yang perlu dan berpartisipasi pada program pengobatan.
Intervensi :
-          kaji ulang proses penyakit, prognosis, dan factor pencetus bila di ketahui
-          jelaskan tingkat fungsi ginjal setelah episode akut berlalu
-          diskusikan dialysis ginjal atau transplantasi bila ini merupakan bagian yang mungkin akan di lakukan di masa mendatang
-          kaji ulang rencana diet/pembatasan


DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer A dkk. Glomerulonefritis Akut dalam Kapita Selekta Kedokteran.
Edisi ke-3. Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapis FKUI, 1999:487-8 

Disusun Oleh: Fadlih Haerudin (05200ID09089)
Kls 2c


Tidak ada komentar:

Posting Komentar